Di tengah harapan akan tercapainya gencatan senjata, situasi di Palestina justru semakin memanas. Serangan terbaru terjadi bersamaan dengan perundingan damai yang sedang berlangsung, menambah deretan panjang penderitaan warga sipil di wilayah konflik.
Kondisi ini memicu kritik tajam dari berbagai pihak internasional, terutama terkait rencana pemindahan paksa ribuan warga Palestina ke Rafah. Banyak pihak menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan mengabaikan semangat perundingan yang sedang diupayakan.
Saksi mata di lokasi melaporkan bahwa serangan terus berlangsung tanpa henti, memaksa warga untuk meninggalkan rumah mereka dengan tergesa-gesa. Rafah kini menjadi satu-satunya tempat pelarian, meski kapasitas dan kondisi kemanusiaan di sana sudah jauh dari memadai.
Kecaman datang dari berbagai organisasi kemanusiaan yang meminta semua pihak menahan diri dan menghentikan aksi militer demi keselamatan warga sipil. Dunia pun kini menyoroti kembali urgensi penyelesaian damai yang adil dan berkelanjutan bagi rakyat Palestina.