Jakarta — Hubungan ekonomi Indonesia dan Arab Saudi mencapai babak baru yang menggembirakan. Pemerintah Indonesia mengumumkan kesepakatan investasi senilai USD 27 miliar atau setara sekitar Rp437 triliun dari Kerajaan Arab Saudi untuk sejumlah sektor strategis di Tanah Air.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, usai pertemuan bilateral dengan delegasi Arab Saudi di Jakarta, Selasa (2/7). Menurut Bahlil, investasi jumbo ini akan memperkuat kerja sama kedua negara sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi jutaan rakyat Indonesia.
“Ini sebuah langkah konkret yang menunjukkan kepercayaan Arab Saudi terhadap potensi Indonesia. Nilainya mencapai USD 27 miliar, terbesar sepanjang sejarah hubungan kedua negara,” ujar Bahlil.
š Sektor-Sektor yang Jadi Prioritas
Bahlil membeberkan bahwa investasi ini akan difokuskan pada sejumlah sektor unggulan, antara lain:
-
Energi baru dan terbarukan (EBT): pembangunan pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga angin di beberapa daerah.
-
Industri petrokimia: pengembangan kilang dan pabrik petrokimia untuk kebutuhan domestik dan ekspor.
-
Pariwisata halal: pembangunan kawasan wisata ramah muslim di beberapa destinasi prioritas.
-
Infrastruktur logistik: pelabuhan, jalan tol, dan pusat distribusi barang.
-
Pertanian dan pangan: kerja sama produksi dan distribusi komoditas pertanian strategis.
Bahlil menambahkan, pemerintah memastikan seluruh proyek ini berjalan dengan prinsip keberlanjutan, ramah lingkungan, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
š¤ Simbol Kepercayaan
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Amudi, menyebut kesepakatan ini sebagai bukti eratnya hubungan dua negara sahabat. “Kami melihat Indonesia sebagai mitra penting dengan potensi ekonomi luar biasa. Kami ingin terus tumbuh bersama,” katanya.
Kesepakatan ini juga dinilai sejalan dengan visi besar Arab Saudi melalui program Vision 2030, di mana Kerajaan ingin mendiversifikasi investasinya di luar sektor minyak bumi.
š Dampak ke Depan
Pakar ekonomi memandang suntikan investasi ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, memperkuat cadangan devisa, serta memperluas kesempatan kerja.
Pemerintah berharap realisasi investasi bisa mulai berjalan pada awal 2026 setelah semua perizinan dan studi kelayakan rampung.
“Investasi ini bukan hanya angka, tetapi juga wujud nyata kepercayaan dunia terhadap Indonesia,” tutup Bahlil.
Pantau terus perkembangan proyek-proyek strategis hasil kerja sama Indonesia–Arab Saudi hanya di media kami!