Direktur RS Indonesia di Gaza Gugur Usai Serangan Israel, Indonesia Berduka

03 Jul 2025 | Penulis: pacman.news

Direktur RS Indonesia di Gaza Gugur Usai Serangan Israel, Indonesia Berduka

Jakarta — Kabar duka datang dari Jalur Gaza. Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, dr. Marwan Al-Sultan, dilaporkan gugur bersama istri dan anaknya dalam sebuah serangan udara Israel pada Selasa (2/7) malam waktu setempat.

Kementerian Luar Negeri RI melalui pernyataan resminya pada Rabu pagi (3/7) menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Marwan yang selama ini dikenal sebagai sosok kunci pelayanan medis kemanusiaan di tengah konflik berkepanjangan di Gaza.

“Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya dr. Marwan Al-Sultan, Direktur RS Indonesia, beserta keluarga akibat serangan di Gaza Utara,” demikian bunyi pernyataan Kemenlu.

Serangan Israel dilaporkan menghantam kawasan pemukiman di sekitar Jabalia, Gaza Utara, tak jauh dari kompleks Rumah Sakit Indonesia. Ledakan besar meluluhlantakkan bangunan dan menewaskan puluhan warga sipil, termasuk Marwan dan keluarganya.

Marwan dikenal sebagai dokter yang penuh dedikasi. Sejak RS Indonesia diresmikan pada 2016, ia memimpin rumah sakit tersebut dan menjadi garda terdepan dalam melayani ribuan korban luka selama serangan-serangan yang terjadi di Gaza. Dalam banyak wawancara, ia kerap mengungkap rasa terima kasihnya kepada rakyat Indonesia atas bantuan yang memungkinkan rumah sakit itu berdiri.

Serangan terbaru ini kembali menuai kecaman internasional. Pemerintah Indonesia menyerukan agar Israel segera menghentikan kekerasan di Jalur Gaza dan menghormati hukum humaniter internasional, terutama perlindungan terhadap fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan warga sipil.

“Indonesia mengecam keras serangan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa, termasuk tenaga medis. RS Indonesia adalah fasilitas kesehatan yang dibangun murni untuk kemanusiaan,” tegas pernyataan Kemenlu.

Hingga kini, kondisi Rumah Sakit Indonesia sendiri masih belum stabil akibat terus-menerus berada dalam zona pertempuran. Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan mitra-mitra internasional untuk memastikan keberlangsungan pelayanan medis di sana.

Kepergian Marwan meninggalkan duka bagi rakyat Palestina, masyarakat Indonesia, dan seluruh pejuang kemanusiaan dunia. Warga Gaza menyebutnya sebagai “dokter para korban perang” yang tak pernah meninggalkan posisinya meski dalam situasi paling berbahaya.

Semoga dedikasi dan pengorbanannya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan di tengah konflik yang belum kunjung usai.


Komentar