Selat Bali kembali menorehkan duka. Sebuah kapal feri yang tengah menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali, dilaporkan tenggelam pada Rabu malam (2/7) setelah mengalami mati mesin di tengah laut. Detik-detik kejadian yang terekam video penumpang membuat siapa pun yang menyaksikannya ikut merinding.
Berdasarkan keterangan saksi mata, kapal mulai oleng sekitar pukul 19.30 WIB saat cuaca di perairan memang tengah buruk. Ombak tinggi dan angin kencang membuat kapal kehilangan kendali. Para penumpang yang awalnya hanya panik pelan-pelan mulai menjerit histeris ketika air laut mulai masuk ke geladak.
Dalam video yang beredar di media sosial, terdengar jelas jeritan para penumpang yang meminta tolong sembari berpegangan pada kursi dan pelampung. Anak-anak menangis, sementara sebagian orang dewasa berteriak-teriak memanggil nama sanak keluarga mereka. Beberapa penumpang terlihat melompat ke laut mengenakan jaket pelampung untuk menyelamatkan diri.
"Kami sudah teriak minta tolong sejak kapal miring. Air cepat sekali naik," ujar salah satu penumpang selamat, Andi, dengan suara bergetar saat diwawancarai di posko evakuasi.
Tim Basarnas yang mendapat laporan segera meluncur ke lokasi dengan beberapa kapal penyelamat. Evakuasi berlangsung dramatis di tengah gulungan ombak dan gelapnya malam. Hingga dini hari, puluhan penumpang berhasil diselamatkan, sementara beberapa lainnya masih dalam pencarian.
Pihak otoritas pelabuhan menyebutkan, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan. Dugaan awal adalah cuaca buruk dan kelebihan muatan.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa keselamatan pelayaran harus menjadi prioritas utama, terlebih saat musim angin timur yang dikenal membawa cuaca ekstrem di perairan Selat Bali.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, dan polisi perairan masih berjibaku mencari korban yang belum ditemukan. Masyarakat diminta untuk ikut mendoakan keselamatan para korban dan memberikan ruang bagi keluarga yang sedang menunggu kabar.