PACMANNEWS - JAKARTA - Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan dari Iran dan wilayah lain di Timur Tengah akibat konflik Iran dan Israel bakal mendapatkan program pemberdayaan.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Leontinus Alpha Edison mengatakan Pemerintah telah membuat menyiapkan skema untuk para PMI.
"Pasti, pasti (ada program pemberdayaan). Jadi kalau kita lihat, saya secara pribadi juga mengikuti berita. Kita lihat Bapak Menteri Luar Negeri juga sudah mengusahakan sebaik mungkin untuk mengevakuasi," kata Leon di Hotel Vertu, Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Ia mengungkap pemerintah telah memiliki program untuk PMI yang sudah tidak bekerja di luar negeri.
Desk khusus menangani PMI yang pulang, kata Leon, telah dibentuk Pemerintah.
"Kalau masalah purna PMI itu ada. Jadi sekarang itu ada desk migratif bagi PMI," ucapnya.
Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, menurut Leon, telah mengajak Kementerian teknis untuk memberdayakan PMI yang dipulangkan dari Timur Tengah.
"Jadi kita akan pasti memperkuat itu, kita mendorong teman-teman Kementerian Teknis, misalnya KP2MI kita dorong juga untuk lebih masif dalam melakukan hal tersebut," ucapnya.
Untuk informasi, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan sudah ada puluhan orang yang dievakuasi dengan dipulangkan ke Indonesia sampai Rabu (25/6/2025) terkait adanya konflik antara Iran dan Israel.
Total, sudah sudah ada 59 warga negara Indonesia (WNI) dan 1 warga negara asing (WNA) yang menikah dengan WNI yang sudah tiba di Indonesia selama dua hari.