Setelah 12 hari saling serang, gencatan senjata antara Iran dan Israel diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump dan mulai berlaku Selasa (24/6/2025). Namun, di balik euforia penghentian perang, Palestina justru tetap menjadi sasaran serangan Israel.
Konflik dimulai sejak Israel meluncurkan Operation Rising Lion yang menargetkan Iran, disusul balasan Iran lewat Operation True Promise III. AS kemudian terlibat lewat Operation Midnight Hammer, menyerang tiga fasilitas nuklir Iran. Iran pun membalas dengan menyerang pangkalan militer AS di Qatar.
Selama konflik 12 hari tersebut:
28 orang tewas di Israel, dan lebih dari 3.000 lainnya luka-luka akibat rudal Iran.
865 orang tewas di Iran, termasuk 363 warga sipil.
Namun yang paling luput dari perhatian dunia: 870 warga Palestina tewas selama konflik, akibat serangan Israel ke Gaza, meski tidak terlibat langsung dalam perang.
Warganet global menyoroti ironi ini di media sosial. Mereka mempertanyakan:
"Kenapa Gaza tetap dibom saat gencatan senjata diberlakukan?"
Gencatan Iran-Israel berjalan, tapi Palestina tetap berdarah, seolah dunia menutup mata terhadap penderitaan mereka.