Citra satelit komersial menunjukkan serangan AS pada hari Sabtu terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir bawah tanah Fordow milik Iran telah merusak parah atau menghancurkan lokasi yang terkubur dalam dan sentrifus pengayaan uranium yang ada di dalamnya, tetapi status lokasi tersebut masih belum dapat dipastikan, kata para ahli.
Dalam komentar media sosial terbarunya mengenai serangan AS, Trump mengatakan "Kerusakan besar telah terjadi pada semua lokasi nuklir di Iran."
"Kerusakan terbesar terjadi jauh di bawah permukaan tanah. Tepat sasaran!!!" tulisnya di platform Truth Social miliknya.
Trump sebelumnya meminta Iran untuk tidak melakukan pembalasan apa pun dan mengatakan pemerintah "sekarang harus berdamai" atau "serangan di masa mendatang akan jauh lebih hebat dan lebih mudah."
AS meluncurkan 75 amunisi berpemandu presisi termasuk bom penghancur bunker dan lebih dari dua lusin rudal Tomahawk terhadap tiga lokasi nuklir Iran, kata ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Dan Caine, kepada wartawan.
Badan pengawas nuklir PBB, Badan Tenaga Atom Internasional, mengatakan tidak ada peningkatan tingkat radiasi di luar lokasi yang dilaporkan setelah serangan AS. Rafael Grossi, direktur jenderal badan tersebut, mengatakan kepada CNN bahwa belum mungkin untuk menilai kerusakan yang terjadi di bawah tanah.
Seorang sumber senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa sebagian besar uranium yang diperkaya di Fordow telah dipindahkan ke tempat lain sebelum serangan tersebut. Reuters tidak dapat segera membuktikan klaim tersebut.
Teheran, yang menyangkal program nuklirnya ditujukan untuk tujuan lain selain tujuan damai, melancarkan serangkaian rudal ke Israel setelah serangan AS, melukai banyak orang dan menghancurkan bangunan-bangunan di Tel Aviv.
Tetapi, Iran belum mengambil tindakan atas ancaman pembalasan utamanya, yaitu menyerang pangkalan AS atau menghentikan pengiriman minyak global yang melewati Selat Hormuz.
Upaya untuk mencekik selat tersebut dapat mengakibatkan harga minyak dunia meroket, menggagalkan ekonomi dunia, dan mengundang konflik dengan Armada Kelima Angkatan Laut AS yang bermarkas di Teluk.
Harga minyak melonjak pada hari Senin ke level tertinggi sejak Januari. Minyak mentah Brent naik $1,52 atau 1,97% menjadi $78,53 per barel pada pukul 05.03 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $1,51 atau 2,04% menjadi $75,35.
Parlemen Iran telah menyetujui langkah untuk menutup selat tersebut, yang berbatasan dengan Oman dan Uni Emirat Arab. Press TV Iran mengatakan bahwa langkah tersebut memerlukan persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, sebuah badan yang dipimpin oleh orang yang ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.