Gereja Diserang Bom Bunuh Diri di Suriah saat Ibadah Minggu, 22 Orang Tewas

23 Jun 2025 | Penulis: soniapenulis

Gereja Diserang Bom Bunuh Diri di Suriah saat Ibadah Minggu, 22 Orang Tewas

DAMASKUS, PACMANNEWS.COM – Bom bunuh diri meledak di dalam gereja saat ibadah Minggu, 22 Juni, di Gereja Mar Elias, kawasan Dweil’a, pinggiran DamaskusSuriah. Ledakan itu mengakibatkan sedikitnya 22 orang tewas dan lebih dari 60 lainnya luka-luka.

Dilansir dari AP, Senin (23/6/2025), ledakan tejadi saat gereja dipenuhi dengan umat yang beribadah. Foto-foto dari lokasi yang beredar memperlihatkan kondisi gereja yang porak-poranda dan mengenaskan. 

Bangku-bangku gereja hancur, puing-puing serpihan  dan bercak darah di mana-mana. Suasana mencekam menyelimuti lokasi. Seorang perempuan terlihat menangis tersungkur di lantai, sementara korban selamat lainnya berteriak histeris.

Menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Suriah, pelaku diduga anggota kelompok ISIS. Pelaku memasuki gereja dan menembaki orang-orang sebelum meledakkan diri dengan rompi peledak. Namun, belum ada pihak yang secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Seorang saksi mata bernama Rawad mengaku melihat pelaku ditemani dua orang lainnya datang dan melarikan diri sebelum ledakan. Saat itu, Rawad sedang berkendara di dekat gereja.

"Dia menembaki gereja dari luar, lalu masuk dan meledakkan diri," kata Rawad kepada AP.

Para korban panik dan meratapi keluarga mereka yang menjadi korban ledakan. Sementara pasukan keamanan dan petugas tanggap darurat bergegas ke tempat kejadian. 

Tim penyelamat dari Pertahanan Sipil Suriah masih terus mengevakuasi para korban tewas dan luka dari reruntuhan. Jumlah korban tewas yang dilaporkan merupakan jumlah awal dan diperkirakan terus bertambah. 

"Tim penyelamat dari Pertahanan Sipil Suriah terus mengevakuasi jenazah dari lokasi kejadian," kata sebuah pernyataan di Telegram pada Minggu.

Kantor berita resmi SANA melaporkan sedikitnya 63 korban yang terluka akibat ledakan bom bunuh diri itu. Sementara beberapa media lokal melaporkan sebagian korban tewas dan luka-luka diduga anak-anak.

Mengecam Keras

Menteri Informasi Suriah, Hamza al-Mostafa, mengecam keras serangan bom bunuh diri tersebut dan menyebutnya sebagai aksi teror pengecut. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk melawan kelompok kriminal bersenjata dan menjamin keamanan semua warga negara, tanpa memandang latar belakang agama atau etnis.

"Tindakan ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang menyatukan kita," tulis al-Mostafa dalam pernyataan di platform X.

"Kami tidak akan mundur dari komitmen kami terhadap kesetaraan kewarganegaraan. Kami tegaskan bahwa negara akan mengerahkan seluruh kekuatan untuk memerangi organisasi kriminal dan melindungi rakyat dari ancaman terhadap keselamatan mereka," kata al-Mostafa.

Sementara Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, juga mengecam keras serangan bom bunuh diri di gereja itu dan menyebutnya sebagai kejahatna keji. Dia mendesak penyelidikan atas serangan tersebut dan langkah tegas dari pihak berwenang untuk mengadili para pelaku.

Sejumlah negara juga mengutuk keras serangan tersebut, termasuk negara tetangga Turki. Mereja menyebut aksi bom bunuh diri itu upaya untuk mengganggu upaya mencapai stabilitas dan keamanan di Suriah pasca-pengunduran diri Bashar al-Assad pada akhir 2024 lalu.


Komentar