Apakah Buah Kalayar Bisa Dimakan? Berikut Penjelasan Kandungan Buah Kalayar

22 Jun 2025 | Penulis: alvinaktual

Apakah Buah Kalayar Bisa Dimakan? Berikut Penjelasan Kandungan Buah Kalayar

Apakah Buah Kalayar Bisa Dimakan? Berikut Penjelasan Kandungan Buah Kalayar

Buah kalayar, yang memiliki nama ilmiah Trichosanthes tricuspidata, adalah salah satu tanaman merambat dari keluarga Cucurbitaceae. Tumbuhan ini banyak ditemukan di wilayah Asia, termasuk Indonesia, Sri Lanka, Bangladesh, India, Thailand, Myanmar, Nepal, serta beberapa daerah di Tiongkok. Namun, di kalangan masyarakat, buah ini masih menjadi perdebatan mengenai kelayakan konsumsinya. Lalu, apakah buah kalayar bisa dimakan? Apa saja kandungan yang terdapat dalam buah ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

Buah kalayar memiliki tampilan yang cukup menarik dengan warna merah yang mencolok saat sudah matang. Bentuknya lonjong, menyerupai mentimun kecil atau labu-labuan. Namun, meskipun secara visual terlihat menarik, buah ini diketahui memiliki rasa yang sangat pahit, sehingga jarang dikonsumsi secara langsung.

Di beberapa daerah, kalayar dikenal dengan berbagai nama lokal. Misalnya, di Indonesia, terutama dalam budaya Sunda, buah ini sering disebut sebagai “hantang.” Dalam peribahasa Sunda, kalayar digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang terlihat menarik dari luar tetapi memiliki rasa yang tidak sesuai dengan harapan. Hal ini semakin memperkuat anggapan bahwa buah kalayar bukan merupakan pilihan yang umum untuk dikonsumsi.


 

 

Apakah Buah Kalayar Bisa Dimakan?

Secara umum, buah kalayar tidak dikonsumsi sebagai makanan pokok atau buah sehari-hari karena rasanya yang pahit dan tidak enak. Beberapa sumber menyebutkan bahwa bagian tanaman ini lebih sering dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional daripada untuk dikonsumsi secara langsung.

Namun, meskipun tidak umum dikonsumsi dalam keadaan segar, terdapat beberapa penelitian dan praktik tradisional yang menunjukkan bahwa buah ini memiliki kandungan tertentu yang dapat bermanfaat bagi kesehatan jika diolah dengan cara yang tepat. Beberapa bagian dari tanaman ini, seperti sulur dan getahnya, bahkan telah digunakan dalam pengobatan tradisional.

Kandungan Nutrisi dan Senyawa dalam Buah Kalayar

Penelitian mengenai kandungan nutrisi dalam buah kalayar masih terbatas. Namun, berdasarkan studi terhadap tanaman dalam keluarga Cucurbitaceae, buah ini kemungkinan mengandung beberapa senyawa berikut:

  • Alkaloid – Senyawa ini sering ditemukan dalam tanaman obat dan memiliki berbagai manfaat farmakologis, termasuk sebagai antioksidan dan antimikroba.

  • Saponin – Diketahui memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu dalam sistem imun.

  • Flavonoid – Berfungsi sebagai antioksidan alami yang membantu menangkal radikal bebas dalam tubuh.

  • Tanin – Memiliki sifat antibakteri dan sering digunakan dalam pengobatan herbal.

  • Serat – Sebagai bagian dari keluarga labu-labuan, kemungkinan besar buah kalayar juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan.





Namun, karena masih sedikit penelitian yang secara spesifik meneliti kandungan buah ini, masyarakat dianjurkan untuk berhati-hati jika ingin mencoba mengonsumsinya.

 

Manfaat Buah Kalayar dalam Pengobatan Tradisional

Meskipun jarang dikonsumsi sebagai makanan, tanaman kalayar memiliki beberapa manfaat dalam pengobatan tradisional, terutama pada bagian sulur dan getahnya. Berikut beberapa kegunaannya:

  1. Mengatasi Gangguan Pendengaran

    Dalam beberapa praktik pengobatan tradisional, getah dari sulur kalayar digunakan sebagai obat tetes telinga untuk mengatasi gangguan pendengaran ringan. Caranya adalah dengan memotong sulur tanaman, lalu meneteskan getahnya langsung ke dalam telinga.

  2. Sebagai Antiseptik Alami

    Tanaman dalam keluarga Cucurbitaceae umumnya memiliki sifat antiseptik alami. Getah dan ekstrak buahnya kemungkinan dapat digunakan untuk mengatasi luka kecil dan infeksi kulit.

  3. Mengatasi Peradangan

    Senyawa flavonoid dan saponin yang diduga terdapat dalam buah ini memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan ringan dalam tubuh.

  1. Potensi dalam Pengobatan Tradisional

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa tanaman dalam genus Trichosanthes memiliki potensi dalam pengobatan herbal untuk berbagai penyakit. Namun, penggunaan buah kalayar sebagai obat masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.



 

 

Efek Samping dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun tanaman kalayar memiliki beberapa manfaat potensial, konsumsi buah ini dalam jumlah besar atau tanpa pengolahan yang tepat dapat menimbulkan efek samping. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Rasa Pahit yang Kuat – Sebagian besar orang tidak menyukai rasa pahit dari buah ini, sehingga sulit untuk dikonsumsi secara langsung.

  • Potensi Toksisitas – Beberapa tanaman dalam keluarga Cucurbitaceae mengandung senyawa cucurbitacin, yang dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual dan diare.

  • Kurangnya Studi Ilmiah – Hingga saat ini, masih minim penelitian yang membahas konsumsi buah kalayar secara spesifik, sehingga perlu kehati-hatian sebelum menggunakannya dalam jumlah besar.

Buah kalayar adalah tanaman merambat yang memiliki tampilan menarik, tetapi jarang dikonsumsi karena rasanya yang pahit. Meskipun demikian, beberapa bagian dari tanaman ini telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional, seperti sulurnya yang digunakan untuk mengatasi gangguan pendengaran.

Kandungan senyawa alami dalam buah ini kemungkinan memiliki manfaat kesehatan tertentu, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang ingin mencoba buah kalayar, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli herbal atau tenaga medis profesional.

Dengan demikian, meskipun buah kalayar bisa dimakan secara teknis, rasanya yang tidak enak dan potensi efek samping membuatnya kurang populer sebagai bahan konsumsi harian. Namun, tanaman ini tetap memiliki nilai penting dalam dunia pengobatan tradisional dan penelitian lebih lanjut dapat mengungkap manfaatnya yang lebih luas di masa depan.

 

Komentar