Platform media sosial TikTok secara resmi membantah tuduhan dari Anggota Kongres AS Brad Sherman bahwa perusahaan terlibat dalam pembelian memecoin Trump senilai $300 juta.
Akun resmi TikTok Policy X memposting tanggapan yang menggambarkan klaim tersebut, yang dibingkai oleh anggota Kongres sebagai suap kepada Presiden Donald Trump, sebagai “jelas salah dan tidak bertanggung jawab.”
Perselisihan publik antara anggota parlemen dan perusahaan teknologi meletus setelah Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif ketiga yang memperpanjang tenggat waktu untuk divestasi TikTok AS hingga 17 September 2025.
Sherman Tuduh “Suap” Setelah Perpanjangan Tenggat Waktu
Anggota Kongres Sherman (D-CA) berpendapat bahwa undang-undang tersebut memungkinkan Presiden untuk memperpanjang operasi TikTok di AS hanya sekali. Anggota Kongres mengklaim bahwa kegagalan Trump untuk melarang perusahaan media sosial China itu ilegal. Sherman lebih lanjut menuduh Presiden menerima suap dari TikTok, menuduh bahwa Presiden membuat Koin Trump tanpa biaya, yang memenuhi syarat pembelian Trump senilai $300 juta yang diakui oleh TikTok sebagai suap.
Perlu dicatat bahwa perpanjangan terbaru menandai penundaan ketiga tenggat waktu TikTok untuk meninggalkan AS. Laporan online mengklaim bahwa ini adalah kesempatan yang ditawarkan kepada perusahaan China untuk menemukan pembeli lokal untuk mengambil alih perusahaan atau menghadapi larangan di AS.
Tuduhan Ditelusuri ke Perusahaan Lain
Tuduhan Sherman mengacu pada pembelian Trump Coin yang direncanakan oleh GD Culture Group, entitas yang terdaftar di Nasdaq tanpa hubungan formal dengan TikTok.
Meskipun perusahaan memproduksi konten yang ditingkatkan AI di TikTok, tidak ada hubungan resmi antara pembelian Trump yang direncanakan dan raksasa media sosial China.
Tuduhan Sherman menimbulkan reaksi beragam di antara anggota masyarakat. Banyak pengguna X membantah klaim Anggota Kongres, mengungkapkan keraguan tentang kemampuan membuat cryptocurrency tanpa biaya.