'Mereka merayakan kematian keluarga saya' – Kemarahan seorang ayah ungkap perpecahan masyarakat Israel

21 Jun 2025 | Penulis: jessicapost

'Mereka merayakan kematian keluarga saya' – Kemarahan seorang ayah ungkap perpecahan masyarakat Israel

Empat anggota keluarga Kasem Abu al-Hija tewas ketika sebuah rudal Iran menghantam rumah mereka di Israel utara, pada Sabtu (14/06).

"Saya sangat marah," kata Kasem Abu al-Hija, 67 tahun, warga Israel keturunan Arab.

Buku-buku, pakaian, mainan anak-anak, dan potongan tubuh berhamburan ke jalan, kata para saksi.

Seluruh jalan menjadi gelap gulita ketika rudal itu menghantam. Tim penyelamat berhasil menemukan jasad keluarga Kasem dengan mengikuti jejak darah

Keempat korban berhasil diidentifikasi, termasuk putri Kasem, Manar Khatib (45); dua cucu Kasem, Shada (20) dan Hala (13); serta putri Kasem lainnya, Manal Khatib (41).

Mereka berlindung di dalam dua ruang rumah yang temboknya diperkuat. Tetapi rudal balistik telak menghantam rumah itu.

Keluarga Kasem tinggal di Tamra, sebuah kota berpenduduk mayoritas Arab di Israel utara.

Beberapa menit setelah kematian mereka, sebuah video muncul di internet. Video itu menayangkan rudal-rudal Iran melesat di langit.

Saat rudal-rudal itu jatuh di Tamra, terdengar suara berteriak, dalam bahasa Ibrani: "Ke desa, ke desa."

"Semoga desa kalian terbakar," kata sekelompok orang lain kemudian, sambil bernyanyi, bersorak, dan bertepuk tangan.

"Mereka menyanyikan kematian keluarga saya," kata Kasem, pelan, dikelilingi oleh para kerabat saat acara mendoakan mendiang.

Video itu—yang memperlihatkan warga Israel menyanyikan lagu anti-Arab yang sering dinyanyikan oleh pengikut Yahudi ultranasionalis—telah dikecam luas di Israel.

Presiden Isaac Herzog menyebutnya "mengerikan dan memalukan".

Namun ada lebih banyak alasan mengapa Kasem dan komunitas di Tamra marah atas apa yang terjadi.

Di sana—seperti halnya di berbagai komunitas mayoritas Arab di Israel—tidak ada tempat perlindungan bom untuk 38.000 penduduknya.

Sebagai perbandingan, Kota Karmiel dengan mayoritas penduduk Yahudi sebanyak 55.000 orang di dekat Kota Tamra, memiliki 126 tempat perlindungan umum.

Warga Tamra telah lama menyuarakan kekhawatiran atas kesenjangan itu.

Terletak di Israel utara, sekitar 10 km di timur Kota Haifa dan 25 km di selatan perbatasan Lebanon, kota ini rentan serangan roket yang ditembakkan kelompok Hizbullah dukungan Iran.

Pada Oktober 2024, sebuah roket yang ditembakkan kelompok itu melukai seorang perempuan.


Komentar