Aksi heroik 32 prajurit TNI ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam melindungi warganya di mana pun berada. Kisah keberanian mereka di tengah hujan rudal tidak hanya mencuri perhatian, tetapi juga membangkitkan rasa bangga dan solidaritas nasional.
JAKARTA – Sebanyak 32 prajurit TNI melakukan operasi evakuasi yang berisiko tinggi. Misi tersebut untuk menyelamatkan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak dalam konflik bersenjata antara Iran dan Israel di tengah serangan rudal balistik dan drone yang terus menghujam kedua negara.
Ekspedisi penyelamatan ini berlangsung dalam kondisi ekstrem, dengan rudal balistik dan pesawat nirawak menghantam sejumlah wilayah di Israel sejak 13 Juni 2025.
Menurut laporan, serangan tersebut menyebabkan 24 warga Israel tewas dan 804 lainnya luka-luka, termasuk delapan orang dalam kondisi kritis. Sementara itu, di Iran, situasi tak kalah mencekam dengan serangan balasan yang dilancarkan setelah Israel membombardir sejumlah lokasi strategis.
“Dengan eskalasi yang terjadi saat ini kami menerima informasi ada 11 warga negara Indonesia yang di Israel yang meminta untuk dievakuasi, dan untuk itu KBRI Amman saat ini juga sedang melakukan langkah-langkah persiapan evakuasi,” ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, pada Kamis (19/6/2025).
Misi Berisiko Tinggi di Tengah Hujan Rudal
Misi evakuasi ini bukanlah tugas biasa. Prajurit TNI harus bergerak cepat di tengah ancaman serangan udara dan ledakan yang mengguncang kota-kota besar seperti Yerusalem dan Tel Aviv. Data menyebutkan, sebanyak 194 WNI berada di Israel saat konflik memanas, dengan 11 di antaranya meminta evakuasi segera. Di sisi lain, banyak WNI juga dilaporkan terperangkap di wilayah konflik di Iran, membuat operasi ini semakin kompleks.