Anatomi Love Scam: Gondol Duit, Manipulasi Hati Korban

21 Jun 2025 | Penulis: ikhsannews

Anatomi Love Scam: Gondol Duit, Manipulasi Hati Korban

Juned, bukan nama sebenarnya, berkali-kali menggosok-gosok belakang kepalanya sambil bercerita. Tampak ekspresi ragu, curiga, dan malu-malu sebelum dia bertutur secara lancar kepada wartawan Tirtodi pelataran sebuah ruko yang menjual alat-alat optik di Kabupaten Bogor, Rabu (19/6/2025) sore.

Memang tak mudah, Juned hendak bercerita soal salah satu pengalaman apes dalam kehidupannya: menjadi korban penipuan romansa palsu alias love scam.

Pengalaman tersebut dialami Juned hampir 3 tahun lalu. Pria berusia 38 tahun itu sudah hampir empat tahun bekerja sebagai cleaning servicedi toko optik tersebut. Kepada Tirto, Juned meminta sebagian ceritanya untuk tidak ditulis secara mendetail dan menolak didokumentasikan selama sesi wawancara.

“Saya masih kesel kalau inget-inget kejadiannya, ngerasanya kok bisa-bisanya itu,” kata dia dengan nada serius.

Mulanya, permintaan pertemanan muncul di notifikasi akun Facebook pribadinya. Sekilas, ia melihat permintaan itu datang dari sebuah akun dengan foto profil seorang perempuan yang sedang berswafoto. Setelah saling terhubung pertemanan Facebook, wanita yang mengaku bernama Lia itu mengirimkan sebuah pesan pribadi kepada Juned.

Mereka lantas berkenalan dan bertukar informasi pribadi. Kepada Juned, wanita bernama Lia itu mengaku bekerja sebagai seorang pramusaji di sebuah rumah makan di Depok. Lia mengaku sudah memiliki satu orang anak perempuan berumur 2 tahun. Lia menyatakan juga kepada Juned bahwa ia telah bercerai secara resmi dengan suaminya.

Pekan berganti, obrolan Juned dengan Lia di pesan pribadi Facebook semakin intim. Hanya dalam waktu sebulan, Juned bertutur sudah mempunyai ‘panggilan khusus’ untuk Lia, pun sebaliknya. Mereka hampir setiap hari bertukar pesan di Facebook, biasanya pada waktu malam setelah Juned pulang bekerja.

“Baru dia (Lia) minta nomor WhatsApp pas sebulan lebih, katanya males kalau di FB banyak yang nginbox dia juga. Saya kasih lah tanpa ada curiga awalnya itu,” cerita Juned.

Usai pindah ke WhatsApp, Juned dan Lia sering bertukar pesan. Bahkan Juned, beberapa kali membelikan kuota internet untuk Lia. Terkadang Lia meminta langsung, namun ada pula saat Juned berinisiatif sendiri mengirimkan kuota secara cuma-cuma.

Juned yakin betul bahwa Lia seorang perempuan asli. Ia mengaku pernah menelepon Lia di WhatsApp dan pernah menerima pesan suara, namun Lia tak pernah mau diajak panggilan video.

Juned juga pernah mengajak Lia untuk bertemu langsung di sebuah kafe, namun Lia menolaknya karena beralasan sibuk mengurus anaknya yang masih kecil.

Hampir sebulan bertukar pesan di WhatsApp, suatu hari Lia meminjam uang Juned sebesar Rp200 ribu. Di momen itu, Juned memberikan uang kepada Lia secara cuma-cuma karena merasa kasihan sebab disebut akan digunakan untuk anaknya yang sakit.

Beberapa hari berselang, Lia kembali ingin meminjam uang kepada Juned sebanyak Rp650 ribu. Menurut Juned, setelah dipinjamkan uang, Lia semakin intim mengirimkan pesan. Bahkan, tak segan-segan mengirimkan foto yang disebut ‘vulgar’ oleh Juned.

Merasa hubungannya lancar, Juned kembali mengajak bertemu Lia secara langsung, namun kali ini Lia bersedia asal dengan syarat.

Syaratnya, Juned harus mengirimkan lagi uang kepada Lia dengan nominal Rp2 juta rupiah. Ia mengaku bahwa Lia berkata uang itu akan dipinjam dulu untuk modal usaha warung nasi di rumahnya. Walaupun uang pas-pasan dan ‘ngebet’ ingin bertemu wanita yang menggaet hatinya, Juned sampai harus meminjam uang lewat aplikasi pinjaman daring atau pinjol.

Usai mengirimkan uang sebesar Rp2 juta itu, Juned diberikan sebuah titik lokasi oleh Lia yang disebutnya sebagai rumah kontrakan tempatnya tinggal berdua dengan anaknya.

Namun, usai sampai di lokasi yang dimaksud, ternyata lokasi tersebut adalah rumah pribadi milik orang lain. Pemilik rumah itu menyatakan bahwa Juned bukan orang pertama yang datang ke rumahnya dan menanyakan perempuan bernama Lia.

“Abang udah ketiga nih kalo saya inget-inget. Penipuan itu bang, modusnya ngasih alamat palsu, nggak ada Lia di rumah saya, mah. Anak saya aja laki bang,” kata Juned menirukan si pemilik rumah.

Merasa kecewa dibohongi, Juned menelepon Lia namun tidak diangkat-angkat. Membuka medsos Facebook, akun yang mengaku bernama Lia tersebut sudah lenyap. Beberapa jam kemudian, giliran nomor WhatsApp Juned yang diblokir.

“Saya baru sadar ditipu setelah 4 bulan kontakan. Ya, duit sih memang nggak banyak, cuma Rp3 jutaan. Baru sadar pas temen ngasih tau lagi udahannya, kalau foto-foto yang pernah dikirim orang itu (Lia) ternyata artis Vietnam apa Thailand gitu,” sesal Juned.


Komentar