PACMANNEWS.COM
Bank Indonesia (BI) akan memulai layanan penukaran uang dalam rangka menyambut Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah baru pada 3 Maret 2025 hingga 27 Maret 2025.
Program ini diberi nama Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai selama periode tersebut, terutama menjelang hari raya.
“Memang kebutuhan uang tunai di (momentum) Idul Fitri itu hampir 25 persen dari seluruh kebutuhan uang kartal selama setahun sebenarnya. Jadi, ini suatu momen yang sangat penting untuk mendistribusikan uang tunai,” terang Doni Pimanto selaku Deputi Gubernur BI di Jakarta, Rabu (19/2/2025), dikutip dari Antaranews.
Sekitar 4.000 lokasi penukaran uang akan disediakan, dengan 1.200 lokasi dikelola langsung oleh BI. Sementara sisa lokasi akan berkolaborasi dengan pihak perbankan.
Alokasi uang yang disiapkan untuk program ini mencapai Rp180,9 triliun. Dari sisi jumlah, angka tersebut mengalami penurunan sebesar 1,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp183,8 triliun.
Akan tetapi, Doni menyatakan bahwa meskipun jumlah totalnya berkurang, setiap individu yang berniat menukarkan uang baru dapat menukarkan hingga Rp4,3 juta tahun ini. Angka tersebut meningkat dari yang sebelumnya hanya Rp4 juta.
Pengurangan besaran alokasi uang itu pun dilandasai bahwa di masa ini metode pembayaran non-tunai semakin luas dan banyak diadopsi oleh masyarakat, termasuk dalam budaya membaikan uang kepada kerabat selama hari raya.
Metode Penukaran Uang 2025
Tiga jenis layanan penukaran uang akan ditawarkan oleh Bank Indonesia. Layanan tersebut meliputi:
penukaran uang keliling reguler yang dilakukan di berbagai tempat ibadah
penukaran uang yang dilakukan dengan kerjasama pihak perbankan
serta penukaran uang tematik.
Pada tahun ini, BI memperkenalkan inovasi dengan platform online untuk pendaftaran yang dapat diakses melalui situs pintar.bi.go.id.
Langkah ini diambil untuk mengurangi antrean dan kepadatan di lokasi-lokasi penukaran. Nasabah diharuskan mendaftar secara daring sebelum datang ke lokasi, sehingga pengelolaan keramaian dapat dilakukan lebih efisien.
“Untuk mengurangi crowded (keramaian), kami tidak lagi terima gross, istilahnya jadi orang datang langsung (menukar uang) tanpa (mendaftar online) gitu (tidak bisa), tapi diwajibkan masuk ke aplikasi pintar kami, pintar.bi.go.id, jadi nanti semua bisa rapi dan informasinya bisa jelas di sana,” jelas Doni kembali.