Michael Saylor sebut Berkshire Hathaway sebagai Bitcoin (BTC) abad ke-20, menyoroti peran legendaris Warren Buffett dalam membangun konglomerat investasi bernilai US$1,1 triliun dengan filosofi investasi jangka panjang yang disiplin.
Pernyataan ini muncul bertepatan dengan pengumuman pensiunnya Buffett sebagai CEO, menandai akhir era dan estafet kepemimpinan ke Greg Abel.
Meski Buffett dikenal sebagai kritikus keras Bitcoin-bahkan menyebutnya rat poison squared, Berkshire Hathaway justru tertinggal jauh secara performa. Sejak 2020, Bitcoin melonjak lebih dari 780%, sementara saham Berkshire hanya naik sekitar 150%.
Ironisnya, Berkshire kini punya eksposur tak langsung ke aset crypto melalui investasi di Bank of America, Nu Holdings, dan Jefferies Financial Group yang aktif di sektor Bitcoin.
Buffett tetap percaya pada kekuatan pasar modal AS dan menekankan pentingnya diversifikasi serta investasi pada aset produktif. Namun, Saylor menilai paradigma telah bergeser.
“Jika dulu Berkshire jadi simbol lindung nilai dan pertumbuhan, kini Bitcoin mengambil alih peran itu sebagai aset digital tanpa risiko counterparty dan potensi apresiasi tak terbatas,” ujar Saylor.
Debat antara Saylor dan Buffett mencerminkan pergeseran generasi dalam dunia investasi-dari era saham dan konglomerat ke era aset digital dan blockchain.