Nasib Pacar Mahasiswi di Lampung yang Tewas di Kamar Kos setelah Melahirkan

20 Jun 2025 | Penulis: intanjournalist

Nasib Pacar Mahasiswi di Lampung yang Tewas di Kamar Kos setelah Melahirkan

PACMANNEWS.COM - Seorang mahasiswi meninggal di kamar kosnya di kawasan Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung, Kamis (19/6/2025).

Mahasiswi berinisial SL tersebut, meninggal setelah alami pendarahan usai persalinan di kamar kosnya.

Bayi yang baru dilahirkan tersebut, lantas dibuang oleh pacarnya, B (21) ke bawah jembatan Tegineneng, Pesawaran.

Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto menuturkan, pihak kepolisian saat ini telah mengamankan pacar korban.

"Jadi pria diduga sebagai pacarnya korban telah kami amankan di Polsek Kedaton, sedangkan bayi yang dilahirkan dari pengakuan pelaku telah dibuang di Jembatan Tegineneng," kata Kapolsek Kedaton, Kamis (19/6/2025).

Mengutip TribunLampung.co.id, saat ini, pacar korban telah ditetapkan secara tersangka.

"Polisi masih melakukan pemeriksaan secara mendalam kepada tersangka dan pacar korban telah kami amankan," ujar AKP Budi Harto, Jumat (20/6/2025).

Ia menuturkan, antara korban dan pacarnya telah berhubungan selama tiga tahun.

Atas tindakannya, B ini disangkakan dengan Pasal 80 ayat (3) UU No. 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Pasal 306 ayat (2) KUHPidana sub Pasal 304 KUHPidana dan atau Pasal 181 KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun.

AKP Budi Harto juga menuturkan, pihak saat ini tengah mencari keberadaan bayi korban.

"Belum kami temukan bayi yang dibuang tersangka tersebut dan mohon doanya," ujar AKP Budi.

Sejumlah saksi juga sudah diperiksa terkait kasus ini, termasuk teman korban dan pemilik kos.

Pengakuan Tersangka
Budi Harto sebelumnya menuturkan, pelaku nekat membuang bayi yang baru dilahirkan korban karena takut ketahuan orang tuanya maupun orang tua S.

Bayi malang tersebut, dibawa tersangka dalam keadaan hidup.

"Karena dari keterangan pelaku saat membawa bayi tersebut ke jembatan Tegineneng bahwa denyut jantungnya masih ada," kata AKP Budi. 

Sementara itu, korban melahirkan sendiri di kamar kosnya dan tak ada yang tahu.

Korban nekat melahirkan sendiri di kamar kos, bukan di rumah sakit agar tak ada yang ketahuan.

"Supaya tidak ketahuan melahirkan di rumah sakit maka lahiran di kosan," kata AKP Budi, dikutip dari TribunLampung.co.id.

Karena melahirkan sendiri tersebut, korban alami pendarahan hingga meninggal dunia.

"Jadi bayi itu dilahirkan tapi sendiri di kosan korban, sehingga ada pendarahan," kata AKP Budi.

Korban yang lemas sempat dibawa ke klinik lalu dibawa ke RS Bhayangkara.

Namun, sesampainya di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.


Komentar