Menteri Bahlil Minta Maaf Terkait Korban Meninggal Antrean LPG 3 Kg

20 Jun 2025 | Penulis: shafinmedia

Menteri Bahlil Minta Maaf Terkait Korban Meninggal Antrean LPG 3 Kg

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tragis yang terkait dengan antrean pembelian LPG tabung isi 3 kg di Tangerang Selatan, Banten.

“Kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi, karena ini semata-mata kami lakukan untuk penataan,” ucap Bahlil ketika sedang dalam proses inspeksi mendadak salah satu pangkalan LPG 3 kg di wilayah Palmerah Jakarta, Selasa (4/2/2025), dikutip dari Antaranews.

 

Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan perbaikan kebijakan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengubah status pengecer LPG menjadi sub-pangkalan sehingga pengecer dapat kembali menjual LPG 3 kg secara legal.

Bahlil menyatakan bahwa dia menyadari pengecer merupakan bagian paling terdekat dengan masyarakat dalam distribusi LPG 3 kg. Namun, pengecer LPG akan diganti sebutannya menjadi sub-pangkalan.

“Apa yang kami lakukan pagi ini dan malam ini merupakan respons. Kami ingin rakyat mendapat LPG dengan baik dan gampang,” ujar Bahlil.

Dari hasil pengamatan yang disampaikan Bahlil, saat ini ada sebanyak 370 ribu pengecer yang telah didata sebagai sub-pangkalan dari LPG 3 kg.

Kasus yang membuat berita signifikan adalah meninggalnya seorang warga bernama Yonih berusia 62 tahun. Menurut laporan, Yonih diduga meninggal akibat kelelahan setelah ikut antrean untuk mengambil tabung gas elpiji 3 kg subsidi pada tanggal 3 Februari.

 

Ketua Rukun Tetangga setempat, Saeful, mengungkapkan bahwa Yonih meninggalkan rumah sekitar pukul 10.00 WIB untuk mengikuti antrean di pangkalan yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat tinggalnya.

Setelah menunggu dan mendapatkan gas Yonih sempat beristirahat di tengah perjalanan pulang sebelum akhirnya memerlukan penanganan medis. Dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat ia menghembuskan napas terakhir sebelum tiba.

Mengetahui kabar tersebut Bahlil menyatakan permohonan maaf.

"Kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi, karena ini semata-mata kami lakukan untuk penataan,” ujar Bahlil di, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Bahlil, lebih lanjut, menyatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya memperbaiki kebijakan terkait subsidi LPG 3 kg.

 

 

 


Komentar