Kata Kriminolog soal Kasus Pembunuhan Berantai dan Mutilasi Wanita di Padang Pariaman

20 Jun 2025 | Penulis: intanjournalist

Kata Kriminolog soal Kasus Pembunuhan Berantai dan Mutilasi Wanita di Padang Pariaman

PACMANNEWS.COM - Kasus pembunuhan keji yang dilakukan oleh pria berinisial SJ (25) di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menggegerkan masyarakat.

Polisi mengungkap, SJ diduga merupakan pelaku pembunuhan berantai yang telah merenggut tiga nyawa dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir.

Menurut kriminolog perempuan dan anak, Haniva Hasna, pelaku tega melakukan aksi keji itu karena ada masalah personal dan meluapkan kemarahannya dengan cara yang tidak wajar.

"Kalau kita lihat dari kasusnya sepertinya ini memang ada relasi ya, masalah personal gitu yang mengakibatkan pelaku itu tidak punya kendali untuk melakukan kejahatan ini." 

"Walaupun ini sudah tiga kali, berarti ini kan kendalinya itu ada di dia untuk meluapkan kemarahannya dengan cara yang tidak wajar," ucap Haniva dalam acara Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (20/6/2025).

Menurut Haniva, pelaku yang sudah melakukan tindakan pembunuhan sebanyak tiga kali berarti ada gangguan patologis.

Gangguan patologis adalah kondisi medis atau psikologis yang menunjukkan adanya kelainan dari fungsi normal tubuh atau pikiran. 

"Kalau ini sudah tiga kali berarti ada gangguan patologis yang terjadi pada diri pelaku," ungkapnya.

Haniva lantas menyebut, pada beberapa kasus pembunuhan dengan cara mutilasi ada dua hal yang mesti dipelajari.

Pertama, pembunuhan ini dilakukan secara sadar dan yang kedua karena akibat-akibat tertentu, terutama akibat gangguan mental.

"Tapi kalau korbannya ini adalah orang yang dikenali biasanya karena ada gangguan relasi dalam hubungan mereka. Nah ini memengaruhi motif dari apa yang sudah dilakukan oleh pelaku terhadap korban."

"Pasti sebelumnya sudah ada konflik yang melatarbelakangi, tapi karena si pelaku ini tidak bisa menyelesaikan dengan cara yang baik agresivitasnya tinggi dan mungkin ingin menguasai korban dengan cara sadistik," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy mengatakan, ketiga jasad korban sudah berhasil ditemukan.

Dua jasad ditemukan setelah melakukan penggalian sumur tua yang berada di rumah pelaku berinisial SJ.

“Penggalian kami lakukan setelah mendapat petunjuk dari pelaku, melalui hasil pemeriksaan saat mengamankannya, Kamis (19/6/2025) dini hari,” ujarnya, Kamis (19/6/2025).

Jasad kedua korban yang dibunuh 1,5 tahun silam tersebut, ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang.

Kondisi tulang belulang tersebut juga berserakan, tidak lagi utuh dalam satu bagian.

Hanya saja, pihaknya bisa memastikan bahwa jumlah jasad yang dikuburkan pelaku berjumlah dua orang dari hasil temuan dua tengkorak di dalam sumur tersebut.

Reggy berujar, sumur tersebut, berada di dalam rumah pelaku, hanya saja sudah lama tidak berfungsi saat pihak keluarga beralih ke air PDAM.

“Untuk menghilangkan bau, jasad korban dalam sumur itu ditutupi dengan tanah, padir dan barang-barang tidak terpakai,” ujarnya.

Kedua jasad tersebut, sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi.

Selain mengubur korban, SJ juga memutilasi korban yang ia habisi nyawanya pada Minggu (15/6/2025).

Aksi itu dilakukan setelah menyekap korban dan memutilasinya dengan sebilah parang di sebuah kebun kawasan Batang Anai.

Pelaku memotong anggota tubuh korban ke dalam 10 bagian, potongan tubuh itu ia buang di dua tempat berbeda untuk menghilangkan jejak.


Komentar