PACMANNEWS.COM, Jakarta - Kapten timnas Indonesia, Jay Idzes, tengah menarik minat klub Serie A. Teranyar, Jay Idzes didekati oleh Udinese yang sedang melakukan perombakan di sektor pertahanan sebagai bagian dari persiapan menyambut musim kompetisi 2025–2026. Sebelumnya, Jay Idzes juga santer didekati oleh Bologna, Torino, dan Fiorentina.
Jay Idzes menjadi target utama Udinese untuk mengisi lini belakang menggantikan Jaka Bijol yang santer dikabarkan akan hengkang. Idzes dinilai sebagai penerus ideal Bijol, apalagi ia memiliki latar belakang sebagai gelandang yang membuatnya piawai dalam membangun serangan dari lini belakang.
“Idzes telah lama diincar sebagai pilihan utama untuk menggantikan Bijol, yang semakin dekat dengan pintu keluar klub, lantaran ada minat dari AC Milan dan Leeds United,” tulis laporan media Italia, Messaggero Veneto.
Minat klub-klub Serie A terhadap jasa Idzes tentu bukanlah hal yang mengejutkan jika menengok statistik Idzes pada musim 2024/2025.
Dilansir dari laporan statistik Fbref dan Transfermarkt, Jay Idzes menunjukkan performa yang solid dan konsisten sebagai pilar utama lini belakang Venezia selama kompetisi Serie A 2024-2025.
Sebagai bek tengah modern, ia tampil dalam 35 pertandingan liga dengan total waktu bermain mencapai 3.128 menit, menjadikannya salah satu pemain paling banyak tampil di skuad Venezia. Meskipun timnya tidak berada di papan atas, kontribusi Idzes tetap menonjol dan mendapat sorotan luas.
Salah satu momen paling bersejarah adalah ketika Jay Idzes mencetak gol ke gawang Juventus pada 14 Desember 2024. Gol itu tidak hanya membantu timnya dalam pertandingan besar, tetapi juga menorehkan sejarah sebagai pemain Asia Tenggara pertama yang mencetak gol di Serie A. Gol tersebut memperkuat statusnya sebagai pemain bertahan yang juga mampu berkontribusi dalam fase menyerang.
Secara statistik, Idzes menunjukkan kemampuannya yang lengkap sebagai bek tengah. Dalam aspek pertahanan, ia mencatatkan rata-rata 1,3 tekel, 0,7 intersepsi dan 4 clearances (sapuan) per pertandingan. Dalam beberapa laga, kontribusinya di sektor defensif bahkan sangat dominan.
Sebagai contoh, dalam pertandingan melawan Lazio, ia mencatatkan 7 sapuan, 3 blok, dan 98 persen akurasi umpan. Angka tersebut mencerminkan tingkat fokus dan akurasi yang sangat tinggi dalam tekanan pertandingan. Di laga melawan Genoa, ia juga mencatatkan 9 sapuan serta tampil sebagai pemimpin di lini belakang selama 90 menit penuh.
Sementara dari sisi distribusi bola dan build-up play, aspek yang kini sangat penting bagi seorang bek tengah, Idzes juga unggul. Ia mencatatkan total 1.102 operan sepanjang musim, dengan tingkat akurasi mencapai 85,2 persen. Secara lebih rinci, ia melakukan 406 short passes dengan akurasi 90,8 persen, serta 621 medium passes dengan akurasi 90,7 persen.
Selain itu, ia juga menghasilkan 66 progressive passes dan 52 operan ke sepertiga akhir lapangan. hal itu membuktikan bahwa ia tidak hanya fokus pada aspek bertahan, tetapi juga berperan aktif dalam mendorong alur serangan dari belakang.
Kemampuan distribusinya semakin terlihat jelas dalam laga melawan Inter Milan dan Roma. Dalam dua pertandingan tersebut, Idzes mencatatkan 65 operan dengan akurasi 86 persen serta beberapa operan panjang sukses, disertai kontribusi defensif seperti tekel sukses dan intersepsi yang membuatnya tampil dominan di dua sisi permainan.
Konsistensi ini juga tercermin dalam sikap profesionalnya di lapangan. Sepanjang musim, ia hanya mengoleksi lima kartu kuning tanpa sekalipun menerima kartu merah menunjukkan kedewasaan dalam bertahan dan ketenangan dalam mengatasi situasi berisiko.