AstroAgents, sebuah Agen AI yang terdiri dari 8 peneliti yang melakukan penelitian otonom dalam astrobiologi, kini tengah berupaya memecahkan misteri asal-usul bagaimana alam semesta dan kehidupan dimulai.
Tim peneliti ini telah menggunakan dua large language models (LLM) yakni Claude Sonnet 3.5 dan Gemini 2.0 Flash. Mereka memasukkan data spektrometri untuk setiap sistem dari delapan meteorit dan sepuluh sampel tanah yang diambil dari daerah seperti Antartika dan Gurun Atacama.
Agen AI tersebut pun akan memproses secara otomatis mulai dari membaca literatur, membuat hipotesis, dan menulis makalah. AI tersebut pun akan mempelajari sampel dari NASA yang diambil langsung dari Mars.
Pada proses mempelajari sampel tersebut, AI dari Astro Agents akan menentukan kandungan molekul organik yang bisa membuktikan keberadaan masa lalu, masa kini, maupun kehidupan lain di kosmik.
Selain itu, Agen AI tersebut akan menghasilkan lebih dari 100 teori tentang bagaimana kehidupan alam semesta dimulai. Hal itu terbukti dari sistem AI Agentic yang digunakan, di mana sistem Agen AI tersebut berbasis LLM.
Keterlibatan Agent AI untuk mengelola sampel NASA ini pun tentu menjadi inovasi baru untuk masa depan. Meski demikian, masih ada banyak perdebatan apakah AI Agentik bisa menghasilkan ide ilmiah yang orisinil.