Sebanyak 844 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini resmi menjadi milik Danantara. Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI) telah mencairkan dividen senilai hampir Rp60 triliun kepada PT BPI Danantara sebagai pemegang saham.
"Alhamdulillah sejak 1 Maret 2025 seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini sudah resmi menjadi bagian dari milik Danantara Indonesia," ujar CEO Danantara Rosan Roeslani.
Bank BRI menjadi penyumbang dividen terbesar, yakni senilai Rp27,68 triliun termasuk dividen interim yang telah dibayarkan sebelumnya. Disusul oleh Bank Mandiri sebesar Rp22,62 triliun, dan Bank BNI sebesar Rp8,37 triliun.
Rosan menyatakan Danantara dibentuk di waktu yang tepat, yakni saat kepastian geopolitik mempengaruhi ketidakstabilan ekonomi. Ini membuat banyak negara sadar bahwa mereka tak bisa bergantung, dan perlu mengandalkan kekuatan ekonominya sendiri.
"Danantara hadir dalam waktu yang sangat tepat. Kenapa? Karena kalau kita lihat pada akhir-akhir ini tensi dari geopolitik, geoekonomi dunia yang sudah semakin meningkat tajam, menyadarkan banyak bangsa di dunia ini bahwa kita harus bersandar pada kekuatan kita sendiri," ujar Rosan.