Tether menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu pemilik surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) terbesar dengan nilai hingga US$120 miliar pada Q1 2025, melansir laporan keuangan perusahaan.
Bahkan, kepemilikan surat utang AS Tether telah melampaui obligasi AS pada negara-negara maju seperti Jerman US$111 miliar, hingga Uni Emirat Arab (UEA) sebesar US$104 miliar, menurut data US Treasury Maret ini.
Meski demikian, kepemilikan obligasi AS terbesar masih dipimpin oleh Jepang sebesar US$1,130 triliun, Inggris US$779 miliar, China US$765, dan Kanada US$426 miliar pada posisi 3 teratas.
Lalu, pemegang obligasi AS terbesar di Asia ada Taiwan sebesar US$297 miliar, Hong Kong US$262 miliar, dan Brasil US$200 miliar.
Menariknya, walau Tether bukan negara, namun kepemilikan Tether atas surat utang AS berpotensi melampaui banyak kepemilikan oleh negara lain. Hal ini tentu menyoroti peran Tether sebagai pemain keuangan global yang cukup besar di pasar surat utang pemerintah AS.
Tambahan informasi, kepemilikan surat utang AS melonjak hingga US$9,05 triliun pada Maret 2025, yang telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa lebih dari US$233 miliar dari US$8,81 triliun sebulan sebelumnya.