Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan bakal melanjutkan penurunannya hingga Rp17.200, menurut Barclays Bank Plc. Proyeksi ini setidaknya akan terjadi akibat kurangnya kepercayaan investor dan intervensi Bank Indonesia (BI) terhadap mata uang dalam negeri ini.
Adapun, MUFG Bank Ltd. memperkirakan rupiah akan melemah di level Rp17.100. Sementara, Kepala Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede menyebut rupiah akan mempertahankan di level Rp17.000 saat melemah melewati angka tersebut dengan intervensi BI.
“Jika rupiah menembus ambang batas ini, potensi kepanikan pasar bisa meningkat, yang pada akhirnya bisa memicu arus keluar modal yang lebih besar dan tekanan lebih lanjut pada nilai tukar,” ucap Pardede, melansir Bloomberg.
Diketahui, pelemahan tersebut juga menjadi faktor kekhawatiran investor atas kebijakan fiskal pemerintah saat ini.
Sebagai informasi, rupiah sempat merosot hingga menyentuh level terendahnya Rp16.957 terhadap dolar AS yang terjadi pada hari Rabu (09/04). Pada peristiwa tersebut membuat mata uang ini menjadi yang paling lemah di kawasan Asia.