Situasi antara eks-Kepala Departement of Government Efficiency (D.O.G.E) Elon Musk dan Presiden AS Donald Trump yang kian memanas saat ini. Terkini, Musk menyebut tarif Trump akan memicu resesi kedua di AS pada tahun ini.
“Tarif itu akan menyebabkan resesi pada paruh kedua tahun ini,” tulis Musk melansir laman X miliknya.
Selain itu, ancaman resesi di AS pada tahun ini semakin nyata, dengan berbagai indikator ekonomi yang mulai menunjukkan pelemahan. Meskipun belum ada kontraksi drastis, sejumlah sinyal peringatan telah muncul dan meningkatkan kekhawatiran di pasar global maupun domestik.
Adapun hal ini mengacu pada tarif perdagangan baru yang ditetapkan oleh Trump, terutama perang dagang dengan China yang tidak kunjung mereda. Oleh karena itu, Musk percaya bahwa tarif Trump dapat menjerumuskan ekonomi AS ke dalam resesi paruh kedua.
Sebelumnya Musk pun menyinggung kebijakan pajak baru yang dinilai akan membuang-buang anggaran AS, terlebih saat ini utang AS semakin meningkat di US$39,9 triliun.
Tak hanya itu, tarif Trump berdampak besar pada perusahaan Tesla milik Musk, di mana biaya bahan baku dan produksi luar negeri menjadi naik berkali-kali lipat.
Bahkan, saham Tesla telah anjlok cukup signifikan sejak pengumuman tarif pertama kali kepada negara mitra dagang AS dan terdampak juga oleh absennya Musk usai menjabat sebagai penasihat khusus Trump.