Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut kebijakan tarif yang dikeluarkan membuat ekonomi negaranya meningkat pesat. Sebaliknya, data ekonomi AS kian mengkhawatirkan sejak awal tahun 2025.
"Karena tarif, ekonomi kita (AS) berkembang pesat," tulisnya di platform X pribadinya.
Pada kenyataannya, dolar mata uang AS kian terpuruk, dalam Indeks Dolar AS (USDX) sejak awal tahun 2025 hingga saat ini telah menurun 10%. Lebih rinci, dari bulan Januari indeks ini berada di level US$110 ribu, sedangkan kondisi kini berada di US$98 ribu.
Selain itu, data Bloomberg mencatat US Consumer Spending atau pengeluaran konsumen di AS menunjukan penurunan tipis sebesar 0,2% di akhir bulan Mei. Sedangkan, U.S. personal consumption expenditures (PCE) juga menurun hingga 2,1% dalam waktu yang sama.
Dengan demikian, ekonomi di AS tengah dilanda keterpurukan akibat kebijakan tarif perdagangan. Di sisi lain, perusahaan di AS berlarian, seperti Apple yang memilih India sebagai tempat untuk memproduksi ponsel iPhone buatannya, langkah tersebut demi mengurangi dampak tarif.