Setelah sukses besar dengan fitur generasi gambar ala Studio Ghibli, OpenAI, di bawah kepemimpinan CEO Sam Altman, bersiap meluncurkan versi terbaru dari teknologi ini.
Versi pertama telah menciptakan kehebohan di internet, dengan jutaan pengguna mengubah foto mereka menjadi karya seni yang terinspirasi oleh Studio Ghibli.
Kini, dengan pengumuman singkat di X, Sam Altman menjanjikan sesuatu yang lebih besar: “Y’all are not ready for images v2…”. Versi baru ini diharapkan membawa peningkatan kualitas dan fitur baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Simak berita lengkapnya berikut ini!
Keberhasilan dan Kontroversi
Fitur generasi gambar Ghibli telah mendorong jumlah pengguna aktif mingguan ChatGPT melebihi 150 juta, sebuah rekor baru di tahun 2025. Menurut data dari Similarweb, aplikasi ini mencatatkan penambahan satu juta pengguna dalam satu jam saja, sebuah fenomena yang mengingatkan pada hari-hari viral awal OpenAI.
Namun, kesuksesan ini tidak datang tanpa tantangan. Server yang kelebihan beban dan GPU yang mulai meleleh menjadi beberapa masalah teknis yang dihadapi. OpenAI bahkan harus membatasi sementara generasi gambar karena permintaan yang sangat tinggi, terutama untuk gambar bergaya Ghibli.
Respons dari Komunitas Seni dan Hukum
Meskipun banyak yang terpesona dengan kemampuan AI dalam meniru gaya visual Studio Ghibli, banyak juga yang mengkritik. Hayao Miyazaki sendiri telah menyatakan ketidaksukaannya terhadap animasi yang dihasilkan AI, menyebutnya sebagai “penghinaan terhadap kehidupan”.
Kritik ini diperkuat dengan kekhawatiran dari beberapa seniman yang merasa bahwa AI mungkin mengancam kreativitas dan originalitas karya manusia. Di sisi lain, ada juga kekhawatiran hukum mengenai hak cipta.
Pakar hukum memperingatkan tentang implikasi hukum dari AI yang meniru identitas visual yang khas, meskipun hukum hak cipta umumnya melindungi ekspresi spesifik, bukan gaya artistik itu sendiri.
Harapan untuk Versi 2
Meskipun kontroversi, OpenAI tetap maju dengan rencana untuk meluncurkan Images V2. Versi baru ini diharapkan akan memiliki kualitas render yang lebih baik, sensitivitas konteks yang lebih tinggi, dan mungkin gaya artistik baru.
Detail lebih lanjut masih dirahasiakan, namun peningkatan ini diharapkan dapat mengatasi beberapa tantangan infrastruktur yang dihadapi sebelumnya.
Pertanyaan besar yang tersisa adalah bagaimana masyarakat akan beradaptasi dengan era baru imajinasi yang dihasilkan mesin ini. Apakah versi baru ini akan diterima dengan baik atau malah menimbulkan lebih banyak perdebatan?