Pasukan Indonesia amankan bandara Papua pascaserangan kelompok bersenjata

19 Jun 2025 | Penulis: onenews

Pasukan Indonesia amankan bandara Papua pascaserangan kelompok bersenjata

Jayapura, Papua (ANTARA) - Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengamankan Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, setelah terjadi kerusuhan yang dilakukan kelompok separatis bersenjata pada Rabu.

"Kelompok kriminal bersenjata itu berupaya melepaskan tembakan ke arah bandara, sehingga aparat gabungan langsung merespons dan terjadi baku tembak. Personel Satgas Peace Cartenz dan TNI langsung bergerak cepat untuk mengamankan situasi," kata Brigjen TNI Faizal Rahmadani, Kepala Operasi Satgas.

Rahmadani menjelaskan, pelaku yang diduga merupakan kelompok pimpinan Jeki Murib melepaskan tembakan dari hutan di sekitar bandara dengan tujuan mengganggu operasional bandara. Tembakan pertama terjadi pada pukul 07.35 WIT dan membuat warga panik.

Aparat keamanan langsung mengamankan area bandara dan melakukan penyisiran di hutan sekitar. Namun, sekitar pukul 08.00 WIB, tiga orang bersenjata dari kelompok yang sama muncul kembali dan kembali melepaskan tembakan dengan senjata api jenis M16, AK-47, dan senjata api laras pendek, kata Rahmadani. Baku tembak tersebut berlangsung hingga pukul 09.30 WIB sebelum kawasan tersebut kembali aman sepenuhnya.

 


“Untungnya, tidak ada korban dari pihak pasukan keamanan maupun warga sipil,” imbuhnya.

Rahmadani menegaskan bahwa serangan terhadap infrastruktur publik yang vital seperti bandara merupakan tindak pidana serius dan memiliki sanksi hukum yang berat.

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok separatis bersenjata di Papua semakin banyak menggunakan taktik tabrak lari terhadap aparat keamanan dan melancarkan serangan kekerasan terhadap warga sipil untuk menyebarkan rasa takut. Sasarannya termasuk pekerja konstruksi, guru, pengemudi ojek, pedagang kaki lima, bahkan pesawat sipil.

Satu insiden yang menjadi sorotan terjadi pada 7 Februari 2023, ketika pilot Selandia Baru Phillip Mark Mehrtens disandera oleh kelompok yang dipimpin Egianus Kogoya setelah mereka menyergap pesawat Susi Air miliknya di Distrik Nduga, Papua. Mehrtens ditawan selama lebih dari setahun dan dibebaskan pada September 2024.

 

 


Komentar