Letusan Gunung Lewotobi: Alokasi bantuan pemerintah mencapai Rp4,8 miliar

19 Jun 2025 | Penulis: onenews

Letusan Gunung Lewotobi: Alokasi bantuan pemerintah mencapai Rp4,8 miliar

Jakarta PACMANNEWS.COM- Kementerian Sosial hingga kini telah memobilisasi Rp4,8 miliar untuk mendanai layanan bantuan dan tanggap darurat bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Berbicara di Jakarta, Rabu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan angka tersebut mencerminkan total bantuan yang diberikan sejak gunung berapi yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur itu mulai erupsi pada November tahun lalu.

Ia menginformasikan, pascaerupsi terakhir pada Selasa, kementeriannya fokus pada pendirian tempat penampungan dan tenda, serta mendistribusikan makanan melalui tujuh dapur umum di desa-desa terdampak, termasuk Konga, Bokang, Lawulaga, Ilikirot, dan Kanada.

"Dapur umum kami rata-rata memproduksi hingga 18 porsi makanan per hari, memenuhi kebutuhan para pengungsi dan relawan," katanya.

Kementerian juga telah menerjunkan tim Taruna Siaga Bencana ( Tagana ) yang beranggotakan 45 orang untuk menilai situasi, mengevakuasi korban, dan mengelola dapur umum dan logistik, tambahnya.

Ia menginformasikan, kementeriannya tengah mengerahkan logistik dari berbagai sumber, antara lain gudang Pusat Sosial Efata Kupang, gudang Dinas Sosial Flores Timur, dan pembelian langsung berdasarkan kebutuhan di lapangan.

"Jenis bantuan disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan," ujarnya. Ia menambahkan, bantuan dari Kupang sudah sampai di Flores Timur, meski beberapa wilayah masih belum bisa diakses akibat erupsi.

Yusuf menambahkan, kementeriannya telah mengaktifkan "lumbung sosial" di sejumlah desa terdampak erupsi.

Ia juga mengatakan, seluruh langkah tanggap bencana telah dilakukan dengan bekerja sama dengan TNI, Polri, dan pemerintah daerah.

Gunung Lewotobi Laki-Laki dilaporkan meletus dahsyat pada Selasa sore. Letusan gunung tersebut melontarkan kolom abu setinggi 10 ribu meter dari puncaknya. Akibatnya, ratusan warga terpaksa mengungsi.


Komentar