Perusahaan induk Facebook, Meta Platforms, berencana mengembangkan helm militer bertenaga kecerdasan buatan (AI) bagi anggota militer Amerika Serikat (AS). Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg ini bekerja sama dengan kontraktor pertahanan AS, Anduril Industries.
“Meta telah menghabiskan satu dekade terakhir membangun AI dan AR untuk memungkinkan platform komputasi masa depan. Kami bangga bermitra dengan Anduril untuk membantu menghadirkan teknologi ini kepada anggota militer Amerika yang melindungi kepentingan kami di dalam dan luar negeri," ucapnya dalam laporan resmi
Kemitraan ini terjadi di saat memanasnya peperangan yang memadukan teknologi dengan militer. Terlebih, AS diuntungkan dengan oleh adanya industri yang menginisiasi teknologi, seperti chip AI buatan Nvidia.
Diketahui, penggabungan dua teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) ke dalam produk rancangan yang akan berperan sebagai intelijen medan perang secara real-time.
Lebih rinci, para prajurit dimudahkan dalam melihat, merasakan, dan mengintegrasikan informasi medan perang, menyediakan solusi imersif yang meningkatkan pengambilan keputusan taktis dalam skenario pertempuran.