Kemerosotan Pasar Agen AI: Apakah Ini Akhir dari Inovasi Teknologi Masa Depan? Ini Kata Data

19 Jun 2025 | Penulis: Fastnews

Kemerosotan Pasar Agen AI: Apakah Ini Akhir dari Inovasi Teknologi Masa Depan? Ini Kata Data

Jakarta, Pacman News – Pasar agen kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI mengalami penurunan tajam dengan penurunan kapitalisasi pasar sebesar 5,54% dalam 24 jam terakhir, mencapai $4,53 miliar. Penurunan ini menandai tren negatif berkelanjutan dalam sektor yang dianggap sebagai arah dari teknologi masa depan.

Keruntuhan Pasar Agen AI

Dalam satu hari terakhir, sektor agen AI telah kehilangan nilai kapitalisasi pasar secara signifikan. Solana yang dikenal dengan basis kuatnya di pasar agen AI, kini nilai kapitalisasinya turun di bawah $2 miliar. Sementara itu, ekosistem Virtual mengalami penurunan lebih parah, dengan kapitalisasi pasar kini di bawah $1 miliar. Jika dibandingkan dengan puncaknya, sektor ini telah menyusut hampir 77,5%.

Penurunan ini dapat diibaratkan seperti toko online yang sebelumnya ramai tetapi kini banyak toko kosong akibat permintaan yang menurun. Banyak proyek kecerdasan buatan yang sebelumnya melimpah dengan pendanaan kini kesulitan untuk tetap relevan di tengah ketidakpastian pasar.

Inovasi Terus Berlanjut Meski Tantangan Meningkat

Meskipun menghadapi penurunan, beberapa perusahaan besar tetap berupaya untuk memajukan teknologi agen AI. RWAI, misalnya, sedang mengembangkan agen kecerdasan buatan canggih untuk membantu memulai proyek Web3 dan tokenisasi aset nyata (RWA). Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas pengambilan keputusan dalam ruang digital. OpenAI juga tidak tinggal diam.

Mereka sedang mengembangkan agen kecerdasan buatan yang dapat mengelola tugas sehari-hari seperti belanja bahan makanan dan penjadwalan janji secara otomatis. Meskipun masih dalam tahap eksperimental, teknologi ini sering mengalami kesalahan sistem dan masih memerlukan pengawasan manusia untuk tugas yang melibatkan informasi sensitif.

Penggunaan Militer dan Risiko Privasi

Agen AI tidak hanya berkembang di dunia bisnis tetapi juga mulai digunakan dalam militer. Sebagai contoh, Scale AI baru-baru ini mendapatkan kontrak dari Departemen Pertahanan AS untuk mengintegrasikan agen kecerdasan buatan dalam pengambilan keputusan operasional. Meskipun Investasi besar ini menunjukkan harapan untuk efisiensi yang mungkin, para ahli memperingatkan tentang perlunya kontrol yang ketat.

Di sisi lain, masalah privasi data menjadi semakin kritis seiring dengan peningkatan otonomi agen kecerdasan buatan. Meredith Whittaker, Presiden Signal Technology Foundation, menekankan risiko yang terkait dengan sistem kecerdasan buatan yang dapat beroperasi dengan sedikit keterlibatan manusia. Akses AI ke data sensitif, terutama jika data tersebut disimpan di server cloud, merupakan risiko besar.


Komentar