Presiden AS Donald Trump kembali menyoroti kebijakan suku bunga The Fed yang mendesak pemangkasan suku bunga demi menurunkan biaya pinjaman. Ia menilai kebijakan suku bunga tinggi saat ini membebani negara dengan biaya utang yang sangat mahal.
“Jika The Fed ‘terlalu lambat’ ini bisa menjadi bencana, Eropa sudah memangkas suku bunga 10 kali, sementara kita belum sama sekali. Meski begitu, ekonomi kita tetap kuat. The Fed seharusnya langsung memangkas satu poin penuh dan itu akan jadi alat kenaikan untuk perekonomian,” ujar Trump dalam unggahannya di Truth Social, Jumat (06/06).
Trump menegaskan, jika inflasi kembali muncul, The Fed cukup menaikkan suku bunga lagi untuk mengimbanginya, namun saat ini biaya pinjaman harus jauh lebih rendah, maka diperlukan adanya penurunan suku bunga.
Secara historis, setiap kali The Fed memangkas suku bunga, harga Bitcoin cenderung naik tajam. Contohnya pada Maret 2020, saat suku bunga dipotong drastis, Bitcoin reli mencetak rekor tertinggi dari level US$43 ribu ke US$67 ribu pada November 2021.
Fenomena serupa juga terjadi pada pemangkasan suku bunga 2019, kala pasar mulai mengantisipasi pemangkasan, harga Bitcoin melonjak dari US$4.000 menjadi US$13.000. Namun, ketika pemangkasan benar-benar terjadi, Bitcoin sempat terkoreksi 30% sebelum kembali naik.
Pemangkasan suku bunga biasanya meningkatkan likuiditas dan mendorong investor untuk mencari aset dengan potensi imbal hasil tinggi seperti Bitcoin. Selain itu, kekhawatiran terhadap potensi inflasi pasca-pemangkasan juga membuat Bitcoin semakin diminati sebagai aset lindung nilai.
Dengan tekanan politik dari Trump agar The Fed segera memangkas suku bunga, banyak analis memperkirakan jika langkah tersebut diambil, harga Bitcoin berpotensi kembali melonjak ke level psikologis baru, bahkan hingga membuat ATH baru menurut beberapa proyeksi analis pasar.