The People’s Bank of China (PBOC), bank sentral China, telah menambah 1 triliun yuan atau US$139 miliar ke pasar melalui kebijakan reserve repo untuk mencegah krisis uang tunai, Jumat (07/06).
Adapun PBOC mengambil langkah tersebut setelah sistem keuangan China mulai menunjukkan tanda-tanda tekanan dalam beberapa hari terakhir, di mana ada kenaikan biaya pinjaman utang jangka pendek dan obligasi pemerintah jangka panjang.
Namun, pendanaan ini diumumkan 3 bulan lebih awal dari biasanya. Kepala Ekonom Tiongkok Xiaojia Zhi pun mengatakan ini dilakukan untuk meredakan kecemasan pasar atas likuiditas antarabank di China jelang pertengahan tahun.
“Pengumuman pra-repo terbalik langsung, bersama dengan ukurannya yang besar, menunjukkan niat PBOC untuk meredakan kecemasan pasar atas kondisi likuiditas antarbank Tiongkok menjelang pertengahan tahun, terutama dengan rekor jumlah jatuh tempo NCD yang tinggi pada bulan Juni,” kata Xiaojia melansir Bloomberg.
Selain itu, langkah ini diharapkan dapat memastikan kecukupan likuiditas dalam sistem perbankan, menjaga fluktuasi di pasar uang tetap terkendali, dan menopang ekspektasi pasar.