BPJS Ketenagakerjaan memprediksi 280 ribu pekerja di Indonesia terancam badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tahun ini. Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Muhammad Zuhri mengungkapkan setidaknya ada lebih dari 24.360 orang yang terkena PHK sejak awal tahun hingga April 2025.
Pejabat Sementara Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi mengatakan sebanyak 52.850 korban PHK telah menerima manfaat dari program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dengan total Rp258,61 miliar pada Januari hingga April 2025.
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan terdapat 77.965 orang pekerja yang terimbas PHK sepanjang tahun 2024 dengan 4.816 klaim JKP pada periode yang sama. Ini berarti jumlah pekerja yang mengklaim JKP melonjak 1.1035% dibandingkan tahun lalu.
Penyebab PHK tersebut yakni perusahaan yang rugi karena pasar menurun, relokasi upah lebih murah, dan kasus perselisihan hubungan industrial. Efisiensi perusahaan, respons perusahaan atas mogok kerja, transformasi bisnis, hingga pailit juga menjadi alasan terjadinya PHK massal tahun ini.