Jakarta PACMANNEWS.COM - Penerapan model kerja fleksibel dari mana saja (work from anywhere/WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) dapat mendorong peningkatan produktivitas, khususnya di kalangan ASN perempuan, menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Woro Srihastuti Sulistyaningrum di Jakarta, Kamis, mengatakan kebijakan kerja fleksibel bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi ASN perempuan agar tetap beraktivitas secara profesional tanpa harus meninggalkan tugas lainnya.
"Ini merupakan salah satu kebijakan yang akan dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Kebijakan ini memberikan kesempatan bagi perempuan untuk bekerja tanpa harus meninggalkan tanggung jawab lainnya," imbuhnya.
Sulistyaningrum mengatakan perempuan, khususnya ibu, kerap dihadapkan dengan tanggung jawab, tidak hanya dalam peran profesionalnya, tetapi juga dalam rumah tangga.
"Pengaturan kerja fleksibel seperti ini memberikan kesempatan berharga bagi perempuan untuk tetap beraktivitas di dunia kerja tanpa mengorbankan produktivitas atau mengabaikan keluarga," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kebijakan WFA terbukti efektif di masa pandemi COVID-19, di mana para pegawai tetap bisa menjaga produktivitas meski bekerja dari rumah.
“Dari pengalaman kita di masa COVID-19, terbukti nyata bahwa kita mampu bekerja dari mana saja. Dari rumah, kita tetap bisa bekerja dan tetap menjaga produktivitas,” imbuhnya.
Pada Selasa, Kementerian PAN-RB menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 4 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Tugas Fleksibel bagi ASN di Lingkungan Kementerian.
Peraturan tersebut diharapkan dapat menjadi payung hukum bagi instansi pemerintah dalam mengadopsi model kerja fleksibel baik dari segi waktu maupun lokasi.