PACMANNEWS.COM - Piala Dunia Antarklub 2025 tidak hanya menjadi ajang pertarungan tim-tim elit dunia, tetapi juga menjadi panggung percobaan aturan baru yang mengubah dinamika permainan.
alah satunya adalah aturan 8 detik untuk kiper, yang langsung memicu kontroversi setelah dua penjaga gawang terkena sanksi dalam dua laga berbeda.
Sebenarnya, aturan ini bukan hal baru. FIFA telah resmi memberlakukannya sejak Maret 2025, menggantikan aturan lama yang hanya memberikan hukuman tendangan bebas tidak langsung jika kiper dianggap menahan bola terlalu lama.
Namun, kini, pelanggarannya berbuah hadiah sepak pojok untuk lawan—hukuman yang lebih berisiko karena bisa langsung mengancam pertahanan tim.
Dan di Piala Dunia Antarklub 2025, wasit tampaknya tidak main-main dalam menerapkannya.
Pertandingan Ulsan HD vs Mamelodi Sundowns, Rabu (18/6/2025) pagi WIB menjadi momen debut aturan ini. Saat itu, Sundowns sedang mempertahankan keunggulan tipis 1-0.
Di menit ke-83, kiper mereka, Ronwen Williams, dianggap terlalu lama memegang bola. Wasit Clement Turpin langsung memberi sinyal sepak pojok untuk Ulsan.
Reaksi pemain Sundowns pun meledak. Beberapa terlihat berteriak protes, bahkan ada yang menunjuk ke arah bendera sudut seolah tak percaya. Namun, Turpin tetap teguh—aturan harus ditegakkan.
Tak sampai 24 jam kemudian, kiper Al Hilal, Yassine Bounou, mengalami nasib serupa.
Dalam laga melawan Real Madrid, Kamis (19/6/2025) dini hari WIB, wasit Facundo Tello memutuskan bahwa Bounou melanggar aturan 8 detik.
Hasilnya? Sepak pojok untuk Madrid, yang bisa saja menjadi peluang emas untuk mencetak gol.