Iran Klaim Serangan ke Israel Sebagai Pembelaan Diri, Peringatkan Sekutu

18 Jun 2025 | Penulis: Fastnews

Iran Klaim Serangan ke Israel Sebagai Pembelaan Diri, Peringatkan Sekutu

Iran menyebut serangan yang dilancarkannya ke Israel sebagai "operasi defensif yang proporsional" yang hanya ditujukan pada target militer, menurut pernyataan Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Senin.

Dalam surat kepada dewan, Iravani menggambarkan serangan tersebut sebagai tindakan pembelaan diri, sambil memperingatkan bahwa negara ketiga yang bekerja sama dengan Israel dalam serangan ke Iran akan "terlibat dalam tanggung jawab hukum dan konsekuensi dari krisis ini."

Pernyataan duta besar tersebut dibuat sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, yang mengharuskan negara anggota untuk segera menginformasikan kepada 15 anggota Dewan Keamanan ketika mengambil tindakan pembelaan diri terhadap serangan bersenjata.

Piagam PBB menetapkan bahwa negara-negara harus melaporkan tindakan defensif semacam itu kepada Dewan Keamanan ketika terjadi.

Pemimpin G7 Susun Pernyataan Desak Deeskalasi Israel-Iran

Pemimpin Kelompok Tujuh (G7) telah menyiapkan draf pernyataan bersama yang menyerukan deeskalasi konflik Israel-Iran, menurut Reuters, mengutip dua sumber dan dokumen draf.

Presiden AS Donald Trump belum menandatangani draf pernyataan tersebut, kata sumber-sumber itu.

Pernyataan yang diusulkan berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasar, termasuk pasar energi, dan menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri.

IAEA Konfirmasi Kehancuran Fasilitas Pengayaan Nuklir Iran di Natanz

Badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa fasilitas pengayaan percontohan di atas tanah di lokasi nuklir Natanz Iran telah hancur.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menginformasikan Dewan Keamanan PBB tentang kehancuran tersebut selama pertemuan dengan dewan yang beranggotakan 15 negara.

"Saat ini, pihak berwenang Iran menginformasikan kepada kami tentang serangan terhadap dua fasilitas lainnya, yaitu fasilitas pengayaan bahan bakar Fordow dan di Isfahan," kata Grossi.

Grossi menambahkan bahwa IAEA saat ini tidak memiliki informasi yang cukup tentang lokasi-lokasi tambahan ini, hanya mencatat bahwa "aktivitas militer juga telah terjadi di sekitar fasilitas-fasilitas tersebut."


Komentar