Pacmannews – Harga Ethereum (ETH) sempat menyentuh puncaknya di angka US$ 2.800 pada Rabu lalu, namun tak sanggup mempertahankan momentum bullish tersebut. Meski sempat terpuruk ke US$ 2.440, yang merupakan penurunan 15 persen dalam dua hari dan menghapus US$ 277 juta posisi long, ETH menunjukkan ketahanan terutama di level support US$ 2.400.
Sementara banyak investor masih kecewa dengan harga saat ini, data dari pasar derivatif justru mencerminkan sesuatu yang berbeda, yakni kepercayaan perlahan kembali.
Melansir dari cointelegraph.com, pada Jumat lalu premi futures sempat masuk zona bearish saat harga anjlok. Namun, hanya dua hari kemudian, premi kembali ke kisaran netral 5 persen.
Pasar opsi juga mendukung narasi ini. Skew delta 25 persen yang merupakan indikator sentimen utama, masih berada dalam zona netral, dengan opsi jual (put) diperdagangkan 4 persen lebih murah dibanding opsi beli (call). Ini berarti para whale dan market maker belum kehilangan arah, bahkan setelah ETH gagal bertahan di atas US$ 2.500.
Salah satu sumber optimisme ini mungkin berasal dari arus masuk dana ke ETF spot Ethereum di Amerika yang kini mencapai US$ 830 juta secara kumulatif.
Ledakan Layer-2 Dorong Aktivitas di Ekosistem Ethereum
Kenaikan harga Ethereum pada awal Mei tampaknya tak lepas dari lonjakan aktivitas pada jaringan Layer-2 seperti Base, Arbitrum, Unichain dan Polygon. Gabungan volume DEX bulanan di jaringan-jaringan ini bahkan melampaui Ethereum sendiri yang mencatat US$ 65,5 miliar.
Pertumbuhan ini mencerminkan frustasi komunitas terhadap biaya gas yang rendah namun stagnan di layer utama Ethereum, sementara solusi rollup membuka jalan untuk aplikasi DeFi baru yang lebih scalabel. Salah satunya adalah Morpho, DApp terbesar di jaringan Base, yang mendukung peminjaman dengan infrastruktur khusus.
Baru-baru ini, Shopify juga meluncurkan uji coba pembayaran menggunakan stablecoin USDC di jaringan base, lengkap dengan insentif cashback 1 persen. Peluncuran penuh dijadwalkan pada akhir 2025, sebagai hasil kolaborasi dengan Coinbase.
Indikator On-Chain Tunjukkan Tekanan Jual Berkurang
Secara on-chain, saldo ETH di bursa turun menjadi 16,31 juta ETH, turun dari 16,7 juta sebulan lalu. Penurunan ini umumnya dianggap bullish karena menunjukkan lebih banyak ETH disimpan atau distaking, bukan untuk dijual.
Sementara itu, total nilai terkunci (TVL) di Ethereum naik 6 persen selama periode yang sama menjadi US$ 67,2 miliar, menurut data dari DeFiLlama.
Meski harga ETH belum diperkirakan menembus kembali level US$ 3.000 dalam waktu dekat, kekuatan pasar derivatif dan indikator on-chain menunjukkan support US$ 2.400 bisa bertahan.
Namun, arah pasar ke depan juga akan sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, termasuk ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan sengketa dagang antara AS dan mitra ekonominya.